Merintis Usaha Baru

Merintis Usaha Baru

Cara Memasuki dunia usaha
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memuali suatu usaha atau memasuki dunia usaha yaitu:
1. Merintis usaha baru (Strarting), Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis: (a) perusahaan milik sendiri (Sole Proprietorship) (b) persekutuan (Partnership) (c) perusahaan berbadan hukum (Corporation)
2. Membeli perusahaan orang lain (Buying) yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (Goodwill) dan organisasi usaha yang telah ada
3. Kerjasama managemen (Franchising) yaitu suatu kejasama antar interpreneur dengan perusahaan besar dalam mengadkan persetujuan jual beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha (wara laba)


1. Merintis Usaha Baru
Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanoan menghadapai resiko. sebagai pengelola dan pemilik usaha (business owner manager) atau pelaksana usaha kecil (small business operator), ia harus :
a. Kecakapan untuk bekerja
b. Kemampuan mengorganisir
c. Kreatif
d. Lebih meyukai tantangan
Menurut Peggy Lambing :
 Sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika dibeberapa perusahaan atau tempat-tempat professional lainnya.
 Sebanyak 15% responden telahmencoba dan mereka merasa mampu mengerjakannya dengan lebih baik.
 Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai usaha untuk memenuhi peluang pasar, sedangkan 46% lagi karena hobi.
Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru:
a. Pertama, pendekatan “inside out” atau disebut dengan “idea generation” yaitu pendekatan yang berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
b. Kedua, pendekatan “the out-side in” yang juga disebut “pportunity recognoition” yaitu pendekatan yang menekankan pada basis ide merespon kehidupan pasar sebagai kunci keberhasilan.
Berdasarkan pendekatan inside out untuk memulai usaha seorang calon wirausaha harus memiliki kompetensi usaha. Menurut norman scarborough, kompetensi usaha yang diperlukan meliputi:
1. Kemampuan tehnik yaitu kemampuan tentang bagaimana memproduksi barang dan jasa serta menyajikannya.
2. Kemampuan pemasaran yaitu kemampuan tentang bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat.
3. Kemampuan finansial yaitu kemampuan tentang bagaimana memperoleh sumber-sumber dana dan cara menggunakannya
4. Kemampuan hubungan yaitu kemampuan tentang bagaimana cara mencari, memelihara dan mengembangan relasi, serta kemampuan komunokasi dan negosiasi.
Dalam merintis usaha baru, ada beberaa hal yang harus diperhatikan meliputi:
 Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.
Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki.
1. Bidang usah apertanian (pertanian, kehutanan, perikanan, dan perkebunan)
2. Bidang usaha pertambangan (galian pasir, galian tanah, batu, dan bata)
3. Bidang usaha pabrikasi ( industri perakitan, síntesis)
4. Bidang usaha konstruksi (konstruksi bangunan, jembatan, pengairan, jalan raya)
5. Bidang usaha perdagangan (retailer, grosor, agen, dan ekspor impor)
6. Bidang jasa keuangan (perbankan, asuransi dan koperasi)
7. Bidang jasa perorangan (potong rambut, salon, laundry, dan catering)
8. Bidang usaha jasa-jasa umum 9pengangkutan, pergudangan, wartel, dan distribusi).
9. Bidang usaha jasa wisata (usaha jasa pariwisata, pengusahaan objek dan daya tarik wisata dan usaha sarana wisata)
 Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
Ada beberapa kepemilikan usaha yang dapat dipilih, diantaranya perusahaan perseorangan, persekutuan (dua macam anggota sekutu umum dan sekutu terbatas), perseorangan dan firma.
 Tempat usaha yang akan dipilih
Dalam menentukan tempat usaha da beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, diantaranya :
1. Apakah tempat usaha tersebut mudah dihangkau oleh konseumen atau pelanggan maupun pasar?
2. Apakah tempat usaha dekat dengan pasar?
3. Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya seperti alat pengangkut dan jalan raya?
 Organisasi usaha yang akan digunakan
 Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan usaha dan skala usaha.
 Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat jalannya perusahaan.

2. Membeli Perusahaan Yang Sudah Didirikan
Banyak alasan mengapa seorang memilih membeli perusahaan yang sudah ada daripada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain :
o Resiko lebih rendah
o Lebih mudah
o Memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang dapat ditawar.
Membeli perusahaan yang sudah ada juga mengandung permasalahan, yaitu :
o Masalah eksternal, yaitu lingkungan misalnya banyaknya pesaing dan ukuran peluang pasar.
o Masalah internal, yaitu masalah-masalah yang ada dalam perusahaan, misalnya image atau reputasi perusahaan.

3. Franchisting (Kerjasama Manajemen/Waralaba)
Franchising adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk.
Franchisor adalah (perusahaan induk) adalah perusahaan yang memberi lisensi, sedangkan franchise adalah perusahaan pemberi lisensi (penyalur atau dealer)

Kekurangan Dan Kelebihan Cara-Cara Merintis Usaha Baru
Bentuk Kelebihan Kekurangan
Merintis Usaha o Gagasan murni
o Bebas beroperasi
o Fleksibel dan mudah penggunaannya o Pengakuan nama barang
o Fasilitas inefisien
o Persaingan kurang diketahui
Membeli Preusahaan o Kemungkinan sukses
o Lokasi sudah cocok
o Karyawan dan pemasok biasanya sudah mantap
o Sudah Sian operasi o Preusan yang dijual biasanya lemah
o Peralatan tak efisien
o Mahal
o Sulit innováis
Kerjasama Manajemen o Mendapat pengalaman dalam logo, nama, metode teknik produksi, pelatihan dan bantuan modal
o Penggunaan nama, merek yang sudah dikenal o Tidak mandiri
o Kreativitas tidak berkembang
o Menjadi independen, terdominasi, rentan terhadap perubahan franchisor



Lingkungan Usaha
Ada dua jenis lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya usaha / perusahaan yaitu linngkungan mikro dan lingkungan makro.
A. Lingkungan mikro
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitannya langsung dengan operasional perusahaan, Yang termasuk perorangan, kelmpok perorangan dan kelompok yang berkepentingan terhadap perusahaan dan mengharapkan kepuasan dari perusahaan (stakeholder satisfaction) diantaranya;
1. Pemasok (supplier), pemasok berkepintingan dalam menyediakan bahan baku kepada prudahaan.
2. Pembeli atau pelanggan. Merupakan lingkunga yang sangat berpengaruh karena dapat memberi informasi bagi perusahaan.
3. Karyawan. Karyawan adalah orang pertama yang terlibat dalam perusahaan.
4. Distributor. Distributor merupakan lingkungan yang sangat penting bagi perusahaan sebab dapat memperlancar penjualan.
B. lingkungan makro
Lingkungan makro adalah lingkungan diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, yang meliputi:
1. Lingkungan ekonomi (economik environment)
Variabel-variabel okonomi seperti tingkat invlasi, tingkat bunga dan fliktuasi mata uang asing baik langsung maupun tidak akan berpengaruh pada perusahaan baik untuk peluang usaha maupun hasil penjualan danbiaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
2. Linkungan teknologi (technological environmet).
Perubahan teknologi telah memperluas skala indutri seara keseluruhan. Teknologi baru yang ada telah menciptakan produk-produk baru dan modifikasi produk lainnya. Kemajuan teknologi dalam menciptakan barang dan jasa telah mampu memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar ecara tepat sehingga dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan tersebut.



3. Lingkungan sosial politik (socio environment).
Kekuatan sosial politik kecenderungan dan konteksnya perlu diperhatikan untuk menentukan seberapa jauh perubahan tersebut berpebgaruh terhadap tingkah laku masyarakat.
4. Lingkungan demografi dan gaya hidup (demography and lifestyle environmet).
Produk barang dan jasa yang dihasilkan seringkali dipengauhi oleh perubahan demografi dan gaya hidup. Kelompok masyarakat, gaya hidup, kebiasaan, pendapatan dan struktur masyarakat bisa menjadi peluang bagi perusahaan.


Hambatan-Hambatan Dalam Memasuki Industri
Menurut Peggy Lambing (2000) ada beberapa hambatan untuk memasuki industri baru yaitu:
1. Sikap dan kebiasaan pelanggan. Loyalitas pelanggan terhadap perusahaan baru masih kurang.
2. Biaya perubahan (switching cost) yaitu biaya-biaya yang diperlukan untuk para karyawan dan penggantian alat serta sistem yang lama.
3. Respon dari pesaing yang secara agresif akan mempertahankan pangsa pasar yang ada.


Paten, Merek Dagang dan Hak Cipta
paten, merek dagang dan hak cipta sangat penting bagi perusahaan terutama untuk melindungi penemuan-penemuan, identitas dan nama perusahaan, serta keorsinilan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
1. Paten
Paten adalah suatu pengakuan dari lembaga yang berwenang atas peneluanproduk yang diberi kewenangan untuk membuat,menggunakan dan menjual penemuannya. Untuk mendapatkan hak paten, alat yang diciptakan harus betul-betul baru (bukan leih baik).
2. Merek dagang
Merek dagang (brand name) merupakanistilah khusus dalam perdagangan atau perusahaan. Merek dagang pada umumnya berbentuk simbol, nama, logo, slogan atau tempat dagang yang oleh perusahaan digunakan untuk menunjukkan keorsinilan produk.
3. Hak cipta
Hak cipta (copyright) adalah suatu hak istimewa guna melindungi pencipta dari keorsinilan ciptaannya.




Keunggulan dan Kelemahan Usaha Kecil
Beberapa keunggulan Usaha Kecil
1. Mudah dalam proses pendiriannya dan juga mudah di bubarkan setiap saat.
2. Pemilik menggolah secara mandiri dan bebas waktu serta menerima seluruh laba.
3. Pemilik merangkap sebagai penggelola yang merangkap semua fungsi menejemen.
4. Umumnya mempunyai kecenderungan mampu untuk surfivel.
5. Karena kecilnya usaha, umumnya memiliki daerah pemasaran tidak terlalu jauh sehingga perilaku konsumennya cepat dan sering kali berlangsung kepada pemilik. Ini menyebabkan usaha kecilyang permodalan tidak besar itu bersifat luwes dan sering menghasilkan inovasi – inovasi. Gejala – gejala menunjukan bahwa sebenarnya usaha kacil menjadikan kesuksesan, keberhasilan, kepuasandan posisi tersendiri dalam dunia usaha.
6. Merupakan tipe usaha yang paling cocok untuk menggelola produk atau proyek perintisan yang sama sekali baru atau belum pernah ada yang mencobanya sehingga memiliki sedikit pesaing.
7. Dersifisifikasi uasaha terbuka luas sepanjang waktu tergali melalui kreatifitas penggelola.
8. Terbukanya peluang dengan adanya kemudahan dalam pelaturan.
9. Pajak relative ringan , karena yang di kenakan pajak adalah pribadi atau pengusaha bukan perusahaanya.

Kelemahan Usaha Kecil
Beberapa Kendal yang menyebabkan kelemahan serta hambatan bagi penggelola usaha kecil baik hambatan interen maupun eksteren seperti:

Manajemen
1. Para pengusaha kecil umumnya tidak atau kurang mempunyai keahlian dibidang manajemen dibutuhkan dibidang manajemen.
2. Masa – masa krisis yang harus dilalui dalam , perusahaan dalam hidupnya adalah selama 5 tahun pertama sejak di dirikan. Dan ternyata lebih dari 50% usaha kecil gagal melewati usia 2 tahun pertamanya. Tidak sedikit pula usaha kecil yang maju sukses ketika masih dikelola sendiri oleh pemiliknya, tetapi macet setelah dikelola generasi penerusnya.
3. Ada yang lebih konyol yaitu, berlagak seperti pengusaha besar yang sukses dan hanya menyiksakan waktu sedikt untuk mengurus usahanya sebagian besar waktu habis untuk hal – hal yang bersifat gengsi – gengsian, kesukaan pribadi , bekecimpung kegiatan social dan kegiatan lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan usahanya.
4. Umumnya pengusaha kecil tidak menggunakan study kelayakan , analisis surat ( kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) untuk usahanya serta analisis keuangannya.
Pemasaran
1. Kebanyakan penggolahan usaha kecil enggan mengeluarkan biaya promosi dan penelitihan ala usaha besar. Data fakta yang benar dan masih hangat yang sangat di perlukan dalam prinsip pengolahan ilmiah tidak mencukupi bahkan tidak ada. Sehingga banyak kebijaksanaan perusahaan yang berdasarkan kira – kira, kebiasaan dan naluri saja. Mereka lemah dalam penggolahaan ilmiah. Sementara itu mereka kekurangan waktu untuk belajar guna menambah pengetahuan untuk menutupi kekurangan.
2. kelemahan dibidang pemasaran lazimnya berupa ketidak serasian antara program produksi dan penjualan, kelemahan juga di sebabkan karena kurangnya penelitihaan pasar sehingga tidak tahu posisi pasarnya. Cara menghadapi persaingan, apa guna promosi dan sehari – hari.
3. Keterbatasan kemampuan dalam penetrasi pasar, baik kedalam negeri maupun luar negeri. Mereka cenderung sangat pasif , karena kecilnya skala produksi dan keterbatasan dalam memperoleh informasi pasar.
Produksi & Operasi
1. Kurangnya petunjuk pelaksanaan teknik operasional kegiatan dan pengawasan mutu hasil kerja dan produksi.
2. Kurangnya akses ke teknologi moderen sebagai usaha kecil masih mengandalkan pada teknologi konversional dan tradisional. Akibat cukup banyak usaha atau industri kecil yang menghadapi Kendal dalam meningkatkan kwalitas produksinya , sehingga tergusur oleh pengusaha besar.
3. Keuangannya akses kebahan baku. Sering kali terjadi bahan baku sulit di peroleh dan sangat tidak ekonomis, bila dipesan dalam jumlah kecil.
4. Persediaan bahan baku yang terlalu banyak khususnya jenis barang yang kurang laku.
Personalia
1. Kelemahan organisasi umumnya berupa tidak jelas steruktur organisasi pembagian tugas dan wewenang yang tidak jelas , status kariawan, sistim penggajian dan kepegawaian yang tidak beres. Selain itu , kemimpinan seorang diri mempunyai kelemahan yang dapat menghancurkan usaha. Terutama jika pemimpin sakit dalam waktu lama atau bahkan meninggal dunia. Sementara persiapan kader belum dilakukan.
2. Tingginya Lobour Turn Over (PHK)
3. Kelemahan lain sering menjadi jebakan adalah perluasan yang emosional tanpa didukung data dan fakta yang actual. Juga sering unsur keluarga diikut sertakan kedalam persoalan perusahaan.


Keuangan
1. Sumber modal terbatas pada kemampuan pemilik. Kesulitan modal kerja atau tidak mengetahui secara tepat berapa kebutuhan modal kerja , sebagai akibatnya tidak ada perencanaan kas.
2. Terlalu banyak biaya – biaya yang diluar pengendalian serta banyak pinjaman yang tidak bermanfaat,juga tidak dipatuhi ketentuan – ketentuan pembukuan standart.
3. Resiko dan utang kepada pihak ketiga ditanggung oleh kekayaan pribadi pemilik.
4. Di bidang keuangan , biasanya lemah dalam membuat anggaran , tidak adanya pencatatan dan pembukuan yang memadai dan tidak ada batasan tegas antara milik pribadi (keluarga) dan dengan milik perusahaan seringkali pemimpin tidak tahu berapa laba dan rugi usahanya.
5. Kurang akses untuk memperoleh modal, sebagian pengusaha kecil enggan berhubungan dengan bank karena diharapkan birokrasi rumit, banyaknya formulir yang diisi, lamanya realisasipinjaman dan seringnya ditolak sebab tidak mempunyai data keuangan.

IV. PENGELOLAAN USAHA DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN

PENGELOLAAN USAHA
Perencanaan Usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian financial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dab kemampuan serta keterampilan pengelolaannya. Perencanaan usaha mempunyai dua fungsi penting, yaitu :
1. Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha, dan
2. Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar.

1. Pengelolaan Keuangan
Ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan, yaitu: (1) aspek sumber dana, (2) aspek rencana dan penggunaan dana, (3) aspek pengawasan atau pengandalian keuangan.
A. Sumber-sumber Keuangan Perusahaan.
1) Pembelanjaan intern, yaitu dana yang berasal dari perusahaan. Ada tiga jenis sumber dana intern yang dapat dijadikan sumber keuangan perusahaan, diantaranya:
a) Penggunaan dana perusahaan
b) Penggunaan cadangan
c) Pengguynan laba yang tidak dibagi
2) Pembelanjaan ekstern, yaitu dana yang berasal dari luar perusahaan. Sumber dana ekstern mencakup:
a) Dana dari pemilik atau penyertaan.
b) Dana yang berasal dari hutang atau pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang, atau disebut pembelanjaan asing.
c) Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah.
d) Dana dari teman atau keluarga yang ingin menanamkan modalnya.
e) Dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan kecil yang memiliki potensi.
B. Perencanaan Keuangan Dan Penggunaan Dana
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya, meliputi:
1. Biaya awal adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri.
2. Proyeksi/rencana keuangan, yang mencakup:
a) Pembukaan neraca harian
b) Proyeksi/rancangan pendapatan (income statement)
c) Proyeksi/rancangan neraca aliran kas (cash flow statement)
d) Analisa peluang pokok
3. Analisis peluang pokok (break event point analysis)
Biaya awal adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri. Biaya awal ini pad umumnya terdiri:
a) Biaya awal yang tidak terduga (unik)
b) Biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor)
c) Biaya sewa bangunan
d) Biaya asuransi
e) Biaya tambahan atau biaya sarana umum.

Perencanaan Pemasaran
Pemasaran yaitu kegiatan meneliti kebutuhan & keinginan konsumen (probe/search), menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen(product), menentukan tingkat harga (price), mempromosikannya agar produk dikenal konsumen (promotion), dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place).
Tujuan pemasaran adalah bagaimana barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan dan dibeli oleh consumen.
Pembahasan tentang strategi perusahaan, tidak bisa lepas dari perencanaan, arahan atau acuan gerak langkah perusahaan unruk mencapai suatu tujuan. Ada beberapa langkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru:
1. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan
Untuk mngetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuham konsumen, riset pasar yang dimaksudkan untuk menentukan segmen pasar dan karakteristik konsumen yang dituju.
2. Memilih pasar sasaran khusus (special target market)
Ada tiga jenis pasar sasaran khusus yaitu;
a) Pasar individual (individual market)
b) Pasar khusus (niche market)
c) Segmentasi pasar (market segmentation)
3. Menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan
Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
a. Berorientasi pada pelanggan (customer orientation)
b. Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TMQ) yaitu efektif, efisien dan tepat.
c. Kenyamanan (convenience), yaitu menfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan dan kenikmatan.
d. Inovasi (inovation), yaitu harus berkonsentasi untuk berinovasi dalam produk, jasa, maupun proses.
e. Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk kecepatan dalam menempatkan produk baru dipasar serta memperpendek waktu yang merespon keinginan dan kebutuhan pelanggan (customer response time)
f. Pelayanan dan kepuasan pelanggan
4. Pemilihan strategi pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran (marketing mix), yaitu penelitian dan pengembangan pasar (probe), produk (product), tempat (place), harga (price) dan promosi.
Menurut Bob Sadino (2000), untuk memahami apa yang diinginkan oleh pasar atau konsumen, ada tiga (3) pendekatan yang bisa dilakukan.
Pertama, cara kita melayani pasar yang sudah ada atau istilahnya serve the market. Artinya, kita memenuhi permintaan pasar yang selama ini telah berjalan. Jika yang diminta jenis A,B,C,D dengan kualitas tertentu, kita cukup menyediakan sesuai pesanan.
Kedua, memperkenalkan atau menawarkan sesuatu yang sama sekali baru ke konsumen (to create the demand). Produsen menciptakan pasar baru yang belum pernah dikenal oleh konsumen.
Ketiga, pasar yang bergulir begitu saja (go with the flow). Pasar tersebut tumbuh sendiri tanpa diciptakan, dicari dan tanpa dilayani. Mungkin merupakan perwujudan atau kombinasi dari pendekatan pertama dan kedua.


STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
Strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian, kemampuan internal dan aktifitas perusahaan dengan lingkungan eksternal dimana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan salah satu strategi dari empat strategi, sebagai berikut:
1). Berada pertama dipasar dengan produk dan jasa baru
2). Posisikan produk dan jasa pda relung pasar (niche market) yang tidak terlayani.
3) fokuskan barang dan jasa pada relung yang kecil tetapi bisa bertahan.
4) Mengubah karakteristik produk pasar atau industri
Strategi pertama , sering dipilih oleh wirausaha, meskipun paling beresiko. Setelah strategi pertama sukses, maka selanjutnya mempertahankan posisi kepemimpinan pasar (market leader).
Strategi kedua, menyangkut pengembangan ketrampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada dipasar pertama. Yang sering terjadi adalah banyak peniru (imitator) memperbaiki atau memodifikasi barang dan jasa untuk menciptakan nialai yang lebih tinggi bagi pembeli.
Strategi ketiga, yaitu perubahan karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi. Strategi ini dilakukan untuk mengubah produk dan jasa yang telah ada, misalnya mengubah manfaat, nilai dan karakteristik ekonomi lainnya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Merintis Usaha Baru"

Post a Comment